berbagi
Sabtu, 07 Desember 2013
Shalat sunah beserta macam nya
Shalat selain ada yang fardu ada pula shalat sunah. Shalat sunah yaitu shalat yang apabila dilakukan akan mendapat pahala, dan apabila di tinggalkan tidak mendapat sikasa ( tidak mendapat apa-apa ). Shalat sunah ada yang di kerjakan secara berjama'ah, dan ada pula yang di kerjakan secara sendiri-sendiri (pribadi).
Macam-macam shalat sunah :
- Lafadz Likusuufis syamsi untuk gerhana matahari dan Likhusuufil qamari untuk gerhana bulan
- Lafadz Ma'muuman untuk ma'mum dan Imaaman untuk Imam
أُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَ
Hukum shalat witir adalah sunat mu'akkad. Shalat witir ini -sangat dianjurkan untuk dikerjakan setiap malam sebejum tidur (setelah shalat isya) atau setelah shalat tahajud, walaupun hanya 1 rakaat. Jadi shalat witir ini tidak hanya dikerjakan pada bulan Ramadhan (setelah shalat tarawih). Shalat witir dikerjakan sendiri-sendiri (tidak berjamaah), kecuali pada malam bulan Ramadhan.
Waktu pelaksanaannya adalah setelah shalat isya sampai terbitnya fajar shadiq (masuk waktu subuh). Sedangkan pada bulan Ramadhan-waktunya setelah shalat tarawih. Jadi shalat witir-boleh dikerjakan di awal malam (setelah shalat isya), tecapi yang paling utama di akhir malam. Karena shalat di akhir malam disaksikan oleh malaikat Seseorang yang telah mengerjakan shalat witir sebelum tidur, ketika telah bangun dari tidur boleh mengerjakan shalat tahajud, atau shalat sunat lainnya.
Khusus pada shalat witir yang dikerjakan pada malam bulan Ramadhan (mulai dari pertengahan sampai akhir Ramadhan), disunatkan membaca doa kunut, yang tempatnya pada rakaat terakhir sebelum sujud.
Cara mengerjakan shalat witir sama dengan cara mengerjakan shalat fardhu. Perbedaannya hanya pada niat. Shalat witir, jika lebih dari 1 rakaat (3, 5, 7, 9, dan 11), sebaiknya dikerjakan 2 rakaat 2 rakaat (setiap 2 rakaat satu kali salam). Sedangkan yang terakhir boleh 3 rakaat satu kali salam, boleh pula 1 rakaat.
b. Setelah Al-Fatihah, bacaan surahnya adalah seperti berikut:
Macam-macam shalat sunah :
A. Shalat sunnah yang disunnahkan dilakukan secara berjamaah
1. Shalat Idul Fitri
Shalat Idul Fitri atau yang biasa disebut Shalat Id adalah shalat yang dikerjakan pada Hari Raya Idul Fitri setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa. Salat Idul Fitri termasuk dalam salat sunah muakkad, artinya salat ini walaupun sunah namun sangat penting sehingga sangat dianjurkan untuk tidak meninggalkannya.Shalat Idul Fitri jumlah rekaat yang dilaksanakan adalah duarekaat. Dan pada prinsipnya shalat Idul Fitri ini sama dengan pelaksanaan shalat-shalat yang lain. Yang membedakan hanyalah pada takbir yang digunakan Untuk Shalat Idhul Fitri takbir pada rakaat yang pertama 7 kali, dan pada rakaat yang kedua tambah 5 kali takbir selain takbiratul intiqal.
Wkt shalat hari raya adalah stlh terbit matahari sampai condongnya matahari. Syarat, rukun&sunnatnya sama sprt shalat yg lainnya. Hanya ditambah bbrp sunnat sbg berikut :
a. Berjamaah
b. Takbir 7kali pd rakaat pertama & 5kali pd rakat ke2
c. Mengangkat tangan setinggi bahu pd tiap takbir.
d. Stlh takbir yg ke2 sampai takbir yg terakhir baca tasbih.
e. Membaca surat Qaf di rakaat pertama&surat Al Ghasiyah pada rakaat kedua.
f. Imam menyaringkan bacaannya
g. Khutbah 2kali stlh shalat sebgmn khutbah jum'at
h. Pd khutbah Idul Fitri memaparkan tentang zakat fitrah & pd Idul Adha tentang hukum-hukum Qurban.
i. Mandi, berhias, memakai pakaian sebaik-baiknya.
j. Makan terlebih dahulu pd shalat Idul Fitri, pd Shalat Idul Adha sebaliknya.
a. Berjamaah
b. Takbir 7kali pd rakaat pertama & 5kali pd rakat ke2
c. Mengangkat tangan setinggi bahu pd tiap takbir.
d. Stlh takbir yg ke2 sampai takbir yg terakhir baca tasbih.
e. Membaca surat Qaf di rakaat pertama&surat Al Ghasiyah pada rakaat kedua.
f. Imam menyaringkan bacaannya
g. Khutbah 2kali stlh shalat sebgmn khutbah jum'at
h. Pd khutbah Idul Fitri memaparkan tentang zakat fitrah & pd Idul Adha tentang hukum-hukum Qurban.
i. Mandi, berhias, memakai pakaian sebaik-baiknya.
j. Makan terlebih dahulu pd shalat Idul Fitri, pd Shalat Idul Adha sebaliknya.
Niat shalat sunat idul fitri :
Artinya :
Saya berniat shalat sunat idul fitri 2 raka'at makmum karena Allah
2. Shalat Idul Adha
Shalat sunat idul adha yaitu shalat sunat yang dilaksanakan pada hari raya idul adha atau hari raya qurban yaitu tanggal 10 dzulhijah.
Niat shalat sunat idul adha :
Artinya :
Saya berniat shalat idul adha 2 raka'at makmum karena Allah
Dilakukan 2 raka’at. Pada rakaat pertama melakukan tujuh kali takbir (di luar Takbiratul Ihram) sebelum membaca Al-Fatihah, dan pada raka’at kedua melakukan lima kali takbir sebelum membaca Al-Fatihah.
3. Shalat Kusuf (Gerhana Matahari) Shalat Khusuf (Gerhana Bulan)
Terdapat dua macam Gerhana yaitu: gerhana matahari dan gerhana bulan. Didalam Islam, Gerhana Matahari disebut Kusuf as Syams sedangkan Gerhana Bulan disebut Khusuf al Qamar.
Adapun yang dimaksud Shalat Gerhana adalah shalat sunah dua rakaat yang dilakukan karena terjadi gerhana, baik gerhana bulan atau gerhana matahari. Untuk waktu pelaksanaan shalat dimulai dari permulaan gerhana sampai selesai gerhana.
Adapun yang dimaksud Shalat Gerhana adalah shalat sunah dua rakaat yang dilakukan karena terjadi gerhana, baik gerhana bulan atau gerhana matahari. Untuk waktu pelaksanaan shalat dimulai dari permulaan gerhana sampai selesai gerhana.
Niat Shalat Gerhana:
ِاصَلِى سُنـَّـة لِكسُوفِ الشمْسِ / لِخُسُــوْفِ القمَرِ رَكعَتيـْـن مُسْـتقبِـــلَ القِبـْلةِ مَأمُوْمًا / اِمَامًا لله تعـــَــالى
Ushallii sunnatan likusuufis syamsi / likhusuufil qamari rak'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman / imaaman lillaahi ta'ala.
Saya niat melakukan shalat sunah gerhana matahari/gerhana bulan dua raka'at dengan menghadap qiblat sebagai ma'mum/imam karena Allah Ta'ala.
- Lafadz Likusuufis syamsi untuk gerhana matahari dan Likhusuufil qamari untuk gerhana bulan
- Lafadz Ma'muuman untuk ma'mum dan Imaaman untuk Imam
Tata cara shalat gerhana
Shalat gerhana dikerjakan secara berjama’ah terdiri dari dua raka’at. Setiap rekaat terdiri dari dua kali berdiri dan dua kali ruku’. Sedangkan seluruh gerakan lainnya sama dengan gerakan shalat biasanya. Rinciannya adalah sebagai berikut:
1.Berdiri menghadap kiblat, takbiratul ihram, membaca doa istiftah, membaca ta’awudz, membaca al-fatihah, dan membaca surat yang panjang, kira-kira sekitar satu surat al-Baqarah.
2. Bertakbir, ruku’ dalam waktu yang lama.
3. Membaca ‘sami’allahu liman hamidahu rabbana lakal hamdu’, berdiri kembali, lalu membaca ta’awudz dan al-fatihah, lalu membaca surat yang panjang namun kadarnya lebih pendek dari surat yang dibaca pada saat berdiri pertama.
4. Takbir, ruku’ dalam waktu yang lama, namun lebih pendek dari ruku’ yang pertama.
5. Membaca ‘sami’allahu liman hamidahu rabbana lakal hamdu’, berdiri kembali (i’tidal)
6. Bertakbir, lalu sujud, lalu duduk di antara dua sujud, lalu sujud.
7. Bertakbir, bediri untuk raka’at kedua, gerakannya sama seperti gerakan pada raka’at pertama, namun kadar panjangnya bacaan surat lebih pendek.
8. Setelah tasyahud akhir lalu salam.
NB:
- I'tidal adalah berdiri kembali pada posisi semula setelah melakukan Ruku'.
- Nabi dan para sahabat melakukan shalat dimasjid tanpa Adzan dan Iqamah. Untuk ungkapan dalam mengawali shalat yaitu dengan: "As-shalatu jaami’ah"
- Apabila shalat gerhana dilakukan secara berjama'ah maka setelah salam disunahkan untuk khutbah seperti khutbah shalat Jum'at dengan tema "Memperbanyak anjuran kepada hadirin untuk memohon ampunan dan bertobat". Apabila shalat tersebut dilakukan sendirian maka tidak perlu ada khutbah.
- Dianjurkan untuk membaca surah yang lebih panjang pada raka'at pertama. Misalnya: Membaca surah Ya Siin dan ar Rahman pada raka'at pertama dan membaca surah al Waqi'ah dan al Mulk pada raka'at kedua.
- Nabi dan para sahabat melakukan shalat dimasjid tanpa Adzan dan Iqamah. Untuk ungkapan dalam mengawali shalat yaitu dengan: "As-shalatu jaami’ah"
- Apabila shalat gerhana dilakukan secara berjama'ah maka setelah salam disunahkan untuk khutbah seperti khutbah shalat Jum'at dengan tema "Memperbanyak anjuran kepada hadirin untuk memohon ampunan dan bertobat". Apabila shalat tersebut dilakukan sendirian maka tidak perlu ada khutbah.
- Dianjurkan untuk membaca surah yang lebih panjang pada raka'at pertama. Misalnya: Membaca surah Ya Siin dan ar Rahman pada raka'at pertama dan membaca surah al Waqi'ah dan al Mulk pada raka'at kedua.
4. Shalat Istisqo’
Shalat Istisqa adalah shalat sunat yang dilakukan untuk meminta diturunkannya hujan.Shalat ini dilakukan bila terjadi kemarau yang panjang atau karena dibutuhkannya hujan untuk keperluan/hajat tertentu. Salat istisqa dilakukan secara berjamaah dipimpin oleh seorang imam.
Pra shalat
Tiga hari sebelum Shalat Istisqa dilaksanakan terlebih dahulu seorang pemimpin seperti ulama, aparat pemerintah atau lainnya menyerukan kepada masyarakat agar berpuasa dan bertaubat meninggalkan segala bentuk kemaksiatan serta kembali beribadah, menghentikan perbuatan yang zalim dan mengusahakan perdamaian bila terdapat konflik.
Hari H
Pada hari pelaksanaan, seluruh penduduk diperintahkan untuk berkumpul (bahkan membawa binatang ternak) di tempat yang telah dipersiapkan untuk salat istisqa (tanah lapang). Penduduk sebaiknya memakai pakaian yang sederhana, tidak berhias dan tidak pula memakai wewangian.
Shalat istisqa dilaksanakan dalam dua rakaat kemudian setelah itu diikuti oleh khutbah dua kali oleh seorang khatib.
Khutbah salat istisqa sendiri memiliki ciri/ketentuan tersendiri antara lain:
Shalat istisqa dilaksanakan dalam dua rakaat kemudian setelah itu diikuti oleh khutbah dua kali oleh seorang khatib.
Khutbah salat istisqa sendiri memiliki ciri/ketentuan tersendiri antara lain:
- Khatib disunahkan memakai selendang
- Pada khutbah pertama hendaknya membaca istigfar 9 kali sedangkan pada khutbah kedua 7 kali.
- Khutbah berisi anjuran untuk beristighfar (memohon ampun) dan merendahkan diri kepada Allah serta berkeyakinan bahwa permintaan akan dikabulkan oleh-Nya.
- Pada khutbah ke-dua khatib berpaling ke arah kiblat (membelakangi makmum) dan berdo'a bersama-sama.
- Saat berdoa hendaknya mengangkat tangan tinggi-tinggi.
Bacaan Niat shalat Istisqa'
Artinya :
Saya berniat shalat sunat istisqa' dua raka'at karena Allah
Tata caranya seperti shalat ‘Id.
5. Shalat Tarawih
Secara lengkap, niat salat tarawih 2 rakaat adalah sebagai berikut :
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُومًا/إِمَامًا للهِ تَعَالَى
"Ushalli sunnatat taraawiihi rak'ataini (ma'muman/imaaman) lillahi ta'aalaa."
Artinya: "Aku niat Salat Tarawih dua rakaat (menjadi makmum/ imam) karena Allah Ta'ala"
atau Anda juga bisa membaca niat tarawih dengan bacaan sebagai berikut:
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ للهِ تَعَالَى
"Usholli sunnatattarowihi rok'ataini lillahi ta'ala"
Artinya: "Aku niat Salat Tarawih dua rakaat karena Allah Ta'ala"
Jumlah raka’atnya adalah 20 dengan 10 kali salam, sesuai dengan kesepakatan shahabat mengenai jumlah raka’at dan tata cara shalatnya.
6. Shalat Witir yang mengiringi Shalat Tarawih
Shalat witir adalah sholat yang dikerjakan setelah sholat terawih dan biasa sholat ini langsung bersamaan dengan sholat terawih.
niat shalat witir untuk dua rakaat adalah:
"Aku niat sholat sunnat witir 2 raka'at karena Allah
Ta'ala".
Ta'ala".
Dan Niat yang 3 raka'at:
"Aku niat sholat sunnat witir tiga raka'at karena Allah
Ta'ala".
Ta'ala".
Adapun shalat witir di luar Ramadhan, maka tidak disunnahkan berjamaah, karena Rasulullah SAW tidak pernah melakukannya.
Do'a setelah shalat witir
B. Shalat sunnah yang tidak disunnahkan berjamaah
1. Shalat Rawatib (Shalat yang mengiringi Shalat Fardlu), terdiri dari:
a. Qabliyah, adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat wajib. Waktunya :
2 rakaat sebelum shalat subuh,
2 rakaat sebelum shalat Dzuhur,
2 atau 4 rakaat sebelum shalat Ashar, dan
2 rakaat sebelum shalat Isya’.
b. Ba’diyyah, adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan setelah shalat fardhu. Waktunya :
2 atau 4 rakaat sesudah shalat Dzuhur,
2 rakaat sesudah shalat Magrib dan
2 rakaat sesudah shalat Isya.
2. Shalat Tahajjud (Qiyamullail)
Sholat tahajud merupakan sholat sunnah yang dilakukan pada waktu malam hari dalam satuan dua rakaat satu kali sala, pada waktu malam hari yaitu pada sepertiga malam akhir, atau setengah malam akhir, atau mendekati dua pertiga malam hingga waktu menjelang sholat subuh. Sholat sunnah tahajud dalam bahasa arab disebut Sholatun Lail yang artinya sholat di malam hari. Mengenai waktu pelaksanaan sholat tahajud para ulama memiliki pendapat yang berbeda ada yang mengatakan bahwa sholat tahajud mesti setelah terbangun dari tidur di malam hari, namun ada juga yang berbendapat bahwa sholat tahajud tidak mesti harus tidur terlebih dahulu.
bacaan niat shalat tahajud :
arti dalam bahasa Indonesia-nya : Aku (niat). shalat sunat tahajud 2 rakaat, karena Allah Ta’ala
Jumlah rakaat rakaat sholat tahajud minimal adalah dua rakaat dua kali salam, dan paling banyak atau maksimal bisa sebanyak-sebanyaknya sesuai dengan kemampuan. Nabi Junjungan kita yaitu Muhammad SAW saw, beliau pernah mengerjakan shalat tahajud sebanyak 10 rakaat ditambah 1 rakaat sunat witir, pernah juga 8 rakaat ditambah 1 rakaat sunat witir, dan dan pernah juga 8 rakaat ditambah 3 rakaat sunat witir. Jadi dalam melaksanakan shalat tahajud sebaiknya ditambah dengan shalat sunat witir.
Shalat tahajud ini hendaknya dikerjakan dua rakaat satu salam, sementara itu untuk shalat sunat witirnya, jika dikerjakan lebih dari satu rakaat, misalnya 3 rakaat, boleh dikerjakan sekaligus dengan satu salam, boleh pula dikerjakan 2 rakaat dahulu kemudian salam, dilanjutkan 1 rakaat lalu salam
Do'a setelah shalat tahajjud :
3. Shalat Witir di luar Ramadhan
Shalat witir adalah shalat yang dikerjakan pada malam hari yang rakaatnya ganjil. Hal ini sesuai dengan yang terkandung dalam kata "witir", yaitu "ganjil. Jumlah rakaatnya boleh 1 rakaat, 3 rakaat, 5 rakaat, 7 rakaat, 9 rakaat, atau 11 rakaat. Jadi paling sedikit 1 rakaat dan paling banyak 11 rakaat.
Hukum shalat witir adalah sunat mu'akkad. Shalat witir ini -sangat dianjurkan untuk dikerjakan setiap malam sebejum tidur (setelah shalat isya) atau setelah shalat tahajud, walaupun hanya 1 rakaat. Jadi shalat witir ini tidak hanya dikerjakan pada bulan Ramadhan (setelah shalat tarawih). Shalat witir dikerjakan sendiri-sendiri (tidak berjamaah), kecuali pada malam bulan Ramadhan.
Waktu pelaksanaannya adalah setelah shalat isya sampai terbitnya fajar shadiq (masuk waktu subuh). Sedangkan pada bulan Ramadhan-waktunya setelah shalat tarawih. Jadi shalat witir-boleh dikerjakan di awal malam (setelah shalat isya), tecapi yang paling utama di akhir malam. Karena shalat di akhir malam disaksikan oleh malaikat Seseorang yang telah mengerjakan shalat witir sebelum tidur, ketika telah bangun dari tidur boleh mengerjakan shalat tahajud, atau shalat sunat lainnya.
Khusus pada shalat witir yang dikerjakan pada malam bulan Ramadhan (mulai dari pertengahan sampai akhir Ramadhan), disunatkan membaca doa kunut, yang tempatnya pada rakaat terakhir sebelum sujud.
Cara mengerjakan shalat witir sama dengan cara mengerjakan shalat fardhu. Perbedaannya hanya pada niat. Shalat witir, jika lebih dari 1 rakaat (3, 5, 7, 9, dan 11), sebaiknya dikerjakan 2 rakaat 2 rakaat (setiap 2 rakaat satu kali salam). Sedangkan yang terakhir boleh 3 rakaat satu kali salam, boleh pula 1 rakaat.
Minimal satu raka’at dan maksimal 11 raka’at. Lebih utama dilakukan 2 raka’at-2 raka’at, kemudian satu raka’at salam. Boleh juga dilakukan seluruh raka’at sekaligus dengan satu kali Tasyahud dan salam.
4. Shalat Dhuha
Sholat dhuha atau sholat sunah dhuha merupakan sholat sunah yang dikerjakan pada waktu dhuha. Waktu dhuha merupakan waktu dimana matahari telah terbit atau naik kurang lebih 7 hasta hingga terasa panas menjelang shalat dzhur. atau sekitar jam 7 sampai jam 11, tentunya setiap daerah berbeda, tergantung posisi matahari pada daerah masing-masing. Sholat dhuha sebaiknya dikerjakan pada seperempat kedua dalam sehari, atau sekitar pukul sembilan pagi. Sholat dhuha dilakukan secara sendiri atau tidak berjamaah (Munfarid)
Doa berikut ini dibaca pada saat kita akan melaksanakan shalat Dhuha (2 rakaat).
أصَلِّي سُنَّةَ الضُحَى رَكَعَتَيْنِ لِلهِ تَعالىَ
Bacaan Doa Niat Shalat Dhuha
“Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa”
Arti Doa Niat Shalat Dhuha
“Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah.”
Do'a setelah shalat dhuha :
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
5. Shalat Tahiyyatul Masjid
Shalat sunat tahiyyatul masjid adalah shalat sunnah 2 rakaat yang dikerjakan ketika masuk masjid, sebelum duduk untuk menghormati masjid.
Bacaan niat shalat tahiyatul masjid
أُصَلِّيْ سُنَّةَ تاهياتولمسجد رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَ
6. Shalat Taubat
7. Shalat Tasbih
Niat shalat sunat tasbih :
أُصَلِّي سُنَّةَ اْلتَّسْبِيْحِ رَكْعَتَيْن/ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلَّهِ تَعَالَ
Artinya :
Saya berniat shalat sunat tasbih 2/4 raka'at karena Allah
shalat sunnah yg dianjurkan dikrjkan tiap mlm, jk tdk bs 1minggu sekali/paling tdk seumur hidup sekali. Shalat ini sebyk 4rakaat, dg ketentuan jk dikrjkan pd siang hari ckp dg 1 salam, Jk dikrjkan pd mlm hr dgn 2 salam.
Cara mengerjakannya
A). Niat : Ushalli sunnatan tasbihi raka'ataini lilllahi ta'aalaa. artinya :"aku niat shalat sunnah tasbih 2rakaat karena Allah"
B). Usai baca surat Al Fatehah, bc tasbih 15x.
C). Ruku', usai baca do'a ruku, baca tasbih 10x.
D). Itidal, usai membaca do'a 'itidal, baca tasbih 10x.
E). Sujud, usai baca doa sujud, baca tasbih 10x.
F). Usai baca do'a duduk diantara2sujud, baca tasbi 10x.
G). Usai baca doa sujud kedua, baca tasbih 10x.
Jmlh keseluruhan tasbih yg dibaca pd tiap rakaatnya sebnyk 75x.
Cara mengerjakannya
A). Niat : Ushalli sunnatan tasbihi raka'ataini lilllahi ta'aalaa. artinya :"aku niat shalat sunnah tasbih 2rakaat karena Allah"
B). Usai baca surat Al Fatehah, bc tasbih 15x.
C). Ruku', usai baca do'a ruku, baca tasbih 10x.
D). Itidal, usai membaca do'a 'itidal, baca tasbih 10x.
E). Sujud, usai baca doa sujud, baca tasbih 10x.
F). Usai baca do'a duduk diantara2sujud, baca tasbi 10x.
G). Usai baca doa sujud kedua, baca tasbih 10x.
Jmlh keseluruhan tasbih yg dibaca pd tiap rakaatnya sebnyk 75x.
8. Shalat Istikharah
shalat sunnah 2 rakaat untuk meminta petunjuk yang baik, bila kita menghadapi 2 pilihan/ragu dlm mengambil keputusan. Sebaiknya dikerjakan pd 2/3 mlm terakhir.
Bacaan niat shalat Istikharah
Do'a setelah shalat istikharah
9. Shalat Hajat
Salat Hajat adalah salat sunnat yang dilakukan seorang Muslim saat memiliki hajat (keinginan) tertentu dan ingin dikabulkan Allah. Salat Hajat dilakukan antara 2 hingga 12 raka'at dengan salam di setiap 2 rakaat. Salat ini dapat dilakukan kapan saja kecuali pada waktu-waktu yang dilarang untuk melakukan shalat.
Bacaan niat shalat hajat :
Artinya :
Saya berniat shalat shalat hajat dua raka'at karena Allah
Do'a setelah shalat hajat
10. Shalat 2 rakaat di masjid sebelum pulang ke rumah
11. Shalat Awwabiin
Shalat awwabin adalah shalat sunnah muakkad (sangat dituntut). Awwabin berasal dari bahasa Arab yang berarti orang yang sering bertaubat dan kembali kepada Allah SWT. Shalat sunnah tambahan ini dikerjakan sebanyak 2, 4 atau 6 rakaat bahkan bisa juga dilakukan hingga 20 raka'at dengan sepuluh salam.
Shalat Sunnah awwabin dilakukan setelah selesai shalat Maghrib. Ini lebih baik dari ngobrol yang tak ada gunanya. Bisa juga dilakukan di rumah jika berhalangan untuk shalat jama'ah di masjid.
para ulama pun menganjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah awwabin agar termasuk orang-orang yang bertaubat di jalan Allah swt.
Shalat Sunnah awwabin dilakukan setelah selesai shalat Maghrib. Ini lebih baik dari ngobrol yang tak ada gunanya. Bisa juga dilakukan di rumah jika berhalangan untuk shalat jama'ah di masjid.
para ulama pun menganjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah awwabin agar termasuk orang-orang yang bertaubat di jalan Allah swt.
Dilakukan di waktu antara Maghrib dan Isya’ . Sholat ‘Awwabin dilakukan paling sedikit 2 rakaat, pertengahannya 6 rakaat, dan paling banyak 20 rakaat.
Keutamaannya :
- Allah akan menjaga imannya agar tetap dalam keadaan Islam.
- Terjaga dari mati su’ul khotimah
- Dimudahkan ketika menghadapi sakarotil maut
- Terlindungi dari adzab kubur
- Dimudahkan ketika melewati shirot
- Seperti mendapat pahala Lailatul Qodar
- Diampuni dosa-dosanya
- Dibangunkan istana di surga
NIAT SHOLAT AWWABIN :
أُصَلِّي سُنَّةَ اْلأَوَّابِيْنَ ِللهِ تَعَالَى
USHOLLII SUNNATAL AWWABIN LILLAAHI TA’ALAA
DOA SETELAH SHOLAT :
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَوْدِعُكَ إِيْمَانِيْ فِيْ حَيَاتِيْ وَعِنْدَ مَمَاتِيْ وبَعْدَ مَمَاتِيْ فَاحْفَظْ عَلَيَّ إنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ 3×
MACAM-MACAM CARA (BENTUK) SHOLAT ‘AWWABIN
Terserah cara mana yang mau anda lakukan, semampunya.
Terserah cara mana yang mau anda lakukan, semampunya.
1. Sholat 2 rakaat setelah sholat sunnah ba’da Maghrib dan membaca di setiap rakaatnya :
surat Al Fatihah 1x , Al Ikhlas 6x , Al Falaq 1x dan An Naas 1x.
Faedahnya Allah akan menjaga imannya.
2. Sholat 2 rakaat setelah sholat sunnah ba’da Maghrib setiap malam, dan membaca di setiap rakaatnya : surat Al Fatihah, Ayat Kursi, surat Al Ikhlas, surat Al Falaq, dan An Nas masing – masing 1x kemudian setelah salam ia bersholawat kepada Nabi SAW 10x dan berdoa.
Faedahnya, ia akan diamankan dari mati su’ul khotimah.
3. Sholat 2 rakaat setelah sholat sunnah ba’da Maghrib dan membaca di setiap rakaatnya :
surat Al Fatihah, Al Qodr, Al Ikhlas 6x, Al Falaq, dan An Nas masing – masing 1x .
surat Al Fatihah, Al Qodr, Al Ikhlas 6x, Al Falaq, dan An Nas masing – masing 1x .
Faedahnya Allah akan menjaga imannya sampai hari Kiamat.
4. Sholat 2 rakaat setelah sholat Maghrib di malam Jum’at , membaca di setiap rakaatnya :
surat Al Fatihah 1x dan Al Zalzalah 15x.
Faedahnya, Allah akan meringankan sakarotul mautnya, diamankan dari adzab kubur, dan dimudahkan melewati shirot.
5. Sholat 4 rokaat setelah Maghrib sebelum berbicara dengan orang lain.
Faedahnya akan mendapat pahala Lailatul Qodar
6. Sholat 6 rokaat setelah Maghrib sebelum berbicara dengan orang lain.
Faedahnya diampuni dosa-doasanya, dan pahalanya menyamai ibadah 12 tahun.
7. Sholat 20 rokaat setelah Maghrib sebelum berbicara dengan orang lain.
TATA CARA DAN MACAM SHALAT SUNAT AWWABIN
1. Shalat Sunnah agar ditetapkan iman dan shalat awwabin
a. Lafaz niat solat sunat awwabin:
a. Lafaz niat solat sunat awwabin:
b. Setelah membaca Al-Fatihah, bacalah pada kedua rakaat surah-surah berikut:
1. Surah al-Qadr 1 kali
2. Surah al-Ikhlas 6 kali
3. Surah al-Falaq 1 kali
4. Surah al-Naas 1 kali
c. Dalam sujud terakhir yaitu setelah membaca tasbih sujud, bacalah doa berikut:
d. Baca lafaz berikut setelah memberi salam:
2. Shalat Sunnah awwabin
a. Lafaz niat shalat sunnah awwabin:
a. Lafaz niat shalat sunnah awwabin:
b. Setelah membaca Al-Fatihah, bacalah:
Rakaat pertama, bacalah Al-Kafirun
Rakaat ke-dua, dibacakan Al-Ikhlas
3. Shalat Sunnah shalat awwabin serta Istikharah
Lafaz niat solat sunat awwabin serta Istikharah:
Lafaz niat solat sunat awwabin serta Istikharah:
b. Setelah Al-Fatihah, bacaan surahnya adalah seperti berikut:
Rakaat pertama, bacalah Al-Kafirun
Rakaat ke-dua, dibacakan Al-Ikhlas
atau;
Rakaat pertama, bacalah Al-Ghasyiah, ayat 68 - 70
Rakaat ke-dua, dibacakan Al-Ahzab, ayat 36 - 38)
c. Setelah memberi salam, bacalah doa berikut:
12. Shalat Sunnah Wudhu’
Shalat sunat wudhu Yaitu shalat sunnah dua rakaat yang bisa dikerjakan setiap selesai wudhu
13. Shalat Sunnah Mutlaq
shalat sunnah tnp sebab&tidak ditentukan
wktnya, jg tdk dibatasi jumlah rakaatnya. Shalat itu suatu perkara yg baik, banyak/sedikit (AlHadis). Hadits terakhir ini menunjukkan bahwa shalat sunnah bisa dilakukan dengan jumlah raka’at yang tidak dibatasi, namun makruh dilakukan sepanjang malam, karena Nabi sendiri tidak menganjurkannnya demikian. Ada waktu untuk istirahat dan untuk istri/suami.
wktnya, jg tdk dibatasi jumlah rakaatnya. Shalat itu suatu perkara yg baik, banyak/sedikit (AlHadis). Hadits terakhir ini menunjukkan bahwa shalat sunnah bisa dilakukan dengan jumlah raka’at yang tidak dibatasi, namun makruh dilakukan sepanjang malam, karena Nabi sendiri tidak menganjurkannnya demikian. Ada waktu untuk istirahat dan untuk istri/suami.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Link ke posting ini